Rabu, 11 Juni 2014

Bumi & Matahari



This time I’ll share some short stories.. not a story, but it’s like a drabble?? Okay, this is the first story~ 
Enjoy it ;)

‘Kami baik-baik saja..’
Kalimat itu senantiasa bersarang di kepalaku. Entah mengapa perasaanku sedikit tak enak akhir-akhir ini.
“Matahari tak bersinar lagi.. mungkin ia lelah dengan kelakuan sang bumi..” Mata itu sedikit menyipit, menatap bingung kearahku. Sedangkan aku? Aku hanya tersenyum menanggapi ekspresi bingungnya itu, mataku menerawang jauh bertumpu
pada satu titik. Cuaca hari ini sungguh cerah, awan biru tampak sangat bersih.
“Bukan lelah..” Suaranya yang selalu kurindukan setiap saat itu terdengar kembali. Aah.. bukankah aku terlalu berlebihan? Semua yang ada pada diri lelaki itu aku menyukainya. Mungkin begini caranya cinta itu memabukkan kita.
Aku menoleh kearahnya yang kini tengah menerawang jauh entah kemana.
“Matahari ingin tahu seberapa penting ia bagi bumi..” Aku terdiam, kau mungkin tidak tahu dan tidak menyadarinya, matahari itu sangatlah berarti bagi bumi. Ia bahkan rela menunggu matahari setiap malamnya, demi menanti pagi yang indah bersama sang matahari.
“Selama apapun matahari pergi, bumi akan selalu menunggunya.” Aku merasa dadaku sedikit sesak, entahlah.. aku hanya tak ingin kau pergi.
‘Dan akhirnya aku harus menyadari sesuatu..’

0 komentar:

Posting Komentar