Kamis, 12 Juni 2014

Suka? Cinta?



‘Suatu perasaan bisa berubah dalam waktu yang singkat..’
“Jadi.. ceritanya dia itu playboy..” Jelasnya singkat, padat dan jelas.
“Ah masa sih? Orangnya baik banget kok..”
“Kamu kan baru aja kenal sama dia.. belum tau asal-usulnya darimana dan kayak gimana dulunya kan?”
Percakapan singkat itu memang terbukti jelas untuk detik ini, ya.. untuk detik ini saja.
“Udahlah.. ngapain sih nangisin cowok kayak dia? Dia itu gak baik buat kamu, dari dulu juga aku udah punya firasat gak enak pas kamu kenalin dia ke aku..”

Yah.. lagian semuanya sudah terjadi, mau diapakan lagi?
Dan sekarang aku menyadari sesuatu, tentang perasaanku pada si playboy itu dan juga dia. Semuanya benar-benar berbeda, antara rasa suka dan cinta. Akhirnya aku mengerti perbedaan antara keduanya.
“Coba deh kamu hubungin nomor dia.. tau aja nomornya aktif lagi..”
“Gak deh, aku udah jahat banget sama dia.. biarin aja..”
Perkataan yang keluar dari mulut memang tidak terjamin kebenarannya, begitulah kira-kira sampai akhirnya aku kembali memutuskan untuk mencoba menghubunginya kembali.
“Dari dulu juga dia itu udah emang yang terbaik buat kamu.. Masalah jarak gak usah kamu pikirin, yang penting kalian sama-sama menjaga hubungan kalian sekarang.”
Aku mengerti dan aku sudah memutuskan untuk menceritakan perihal aku dan si playboy itu padanya. Kalian tahu apa responnya? Ia berkata bahwa aku hanya sebatas suka saja pada si playboy itu, dan dia menganggap itu hanya sebuah kecelakaan yang tidak pada tempatnya. Sehingga hubungan kami pun harus tetap berlanjut.
“Dia emang baik walaupun jutek, makanya dari sekarang jangan coba-coba ngasih hati lagi ke cowok lain!”
Ya.. aku berjanji untuk menjaga perasaanku sendiri. Semuanya berjalan seperti biasa, sampai sesuatu yang tidak terduga kembali menghampiri.
“Gak aktif lagi?”
Aku rasa aku dan dia memang tidak seharusnya mengikat janji sejak awal. Perasaanku dulu tentu saja hanya rasa suka biasa, bagaimana mungkin seorang anak berumur 12 tahun sudah bisa menentukan perasaannya itu adalah cinta?  Jika di jaman sekarang memang sudah biasa, namun berbeda dengan jamanku dulu.
“Yah.. kamu tunggu aja dulu, kalau udah sebulan dari sekarang dia masih gak ada kabar.. baru kamu yang ngambil keputusan..”
Akhirnya aku putuskan kami sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi..
Seiring berjalannya waktu, seseorang datang  tanpa kuduga. Ah, biarlah.. aku rasa perasaanku ini hanya suka biasa.
“Kamu udah lebih dari suka sama dia..”
Benarkah? Kurasa kau benar, karena perasaan yang aku rasakan saat ini hampir sama dengan perasaanku pada si playboy dulu. Aku bahkan bisa merasakan senang, sedih, maupun kesal dalam waktu yang bersamaan.
“Kalau aku lihat dia emang bener-bener suka sama kamu, terserah kamu mau lanjut atau enggak..”
Sebenarnya aku takut, semua kejadian ini tertata sangat rapih seperti saat pertama aku mengerti dan bisa membedakan antara rasa suka dan cinta.
“Menurut aku.. mending kamu sekali lagi hubungin dia dulu..”
Sudah 3 bulan, seperti biasa.. dia bisa kuhubungi lagi. Akhirnya aku menceritakan tentang perasaanku padanya juga tentang seseorang yang entah bagaimana ceritanya bisa menarik perhatianku begitu mudah dan memunculkan perasaan yang kembali aku rasakan untuk kedua kalinya.
Responnya sedikit membuatku merasa lega, memang hubungan kami sudah sebaiknya berakhir sejak dulu.
“Maaf..”
Hanya kata maaf yang bisa aku katakan, aku merasa sangat bersalah padanya.
Aku harap keputusanku ini tidak salah.

0 komentar:

Posting Komentar