“Aku bosan..”
Dia tersenyum
menanggapiku.
“Sampai kapan aku harus
seperti ini? Aku rasa sebaiknya aku tidak dilahirkan saja di dunia ini..”
Bisa kulihat ia
menghembuskan nafas panjang setelah apa yang kukatakan barusan, mata biru muda
itu kini menatap kearahku. Seperti biasa, ia selalu tersenyum kearahku sebelum
mengeluarkan kalimat-kalimat yang entah mengapa selalu membuatku bertahan dan
ikut tersenyum bersamanya.
“Kau seharusnya
bersyukur karena diberi kesempatan untuk hidup,
diluar sana masih banyak orang
yang lebih menderita darimu.”
Aku menatapnya yang
selalu berdiri tidak jauh dari kasurku. Haaahh.. entah sudah berapa kali ia
mengatakan hal itu.
“Penciptamu sudah
merencanakan sesuatu yang indah setelah ini, ingatlah.”
Sesuatu yang indah? Seperti
apa? Apa harus aku melewati semua ini? Tidak adakah jalan pintas untuk
menggapai sesuatu yang indah itu?
“Kau tidak hidup di
dunia doraemon..”
Ah ya.. dia memang
benar, dan selalu benar..
0 komentar:
Posting Komentar