Jumat, 31 Agustus 2012

Always Love Part 1

Always Love

Cast   : Jessy Scatnier (readers ;).. )
            Shin Miyoung
            Lee Taemin and the other member
            Jean ( Jessy’s friend )
            And the other cast, you will find it ;)

Length : Twoshoot

Annyeong readers!!! XD FF aneh ini hanya sebatas imajinasi saya… tapi ada sedikit yang diambil dari kenyataan..keke~ geurae…mulai aja yak!! Cekidooottt !!


Part 1

Jessy P.O.V
“Really??” Tanyaku.
“OMG!!! Thank you Miyoung-ah! ” sungguh! Aku sangat senang mendengar bahwa Miyoung dan keluarganya memperbolehkanku untuk berlibur di tempat tinggal mereka, South Korea… XD 
“….”

“aah…alright,ok..i will say about it to my dad..bye Miyoung-ah!!” telepon pun terputus. Aku langsung bergegas turun menuju ruangan ayahku. Terlihat daddy tengah membaca Koran-koran yang ada di meja kerjanya.
“dad…are you busy?” tanyaku, ia menggeleng, dengan cepat aku berjalan kearahnya dan berhenti tepat di hadapan meja kerjanya karena ia sedang duduk  di bangku kerjanya.
“what’s happen my lovely Jessy?” tanyanya dengan senyuman yang membuatnya terlihat sangat tampan walau usianya sudah terhitung tua.
“dad, may I go to Korea this holiday??please…” pintaku dengan penuh permohonan,agar daddy luluh hatinya untuk mengijinkanku pergi.
“for what?” dahinya mulai terlipat mendengar permintaanku.
“err…I want to refresing with a new atmosphere…dad…please??” daddy terlihat berpikir sejenak.
“ask to mom.. J” aku menghembuskan nafasku, mommy sangat susah bila harus membiarkanku pergi jauh dari rumah…what now? =_=’ huuuft…
~At Living room…
“mom…please, just once??” mom memandang khawatir kearahku.
“please?” terlihat ia menghembuskan nafasnya.
“mom…I’m Jessy,I can keep an eye on my self.. trust me..” sahutku.
“really? Can I trust you?” aku mengangguk cepat.
“haaaaah…ok…but just one week J
“Oh my… mom!! Thank you!! I Love you!!” aku langsung memeluk mommy, yaah akhirnya… XD
“so, Jihoon uncle already know that you will come to his house??” aku mengangguk.
“I say it to Miyoung, and I feel that Miyoung will say it to Jihoon uncle..” jawabku.
“ok, pack your clothe and your need for 1 week..”
“ok mom, thanks mom…dad.. I love you all!!!” aku mencium pipi mom and dad, lalu berlari menaiki tangga menuju kamarku.

~Tomorrow’s Day at airport…
“take care!!!” teriak mom, aku mengangguk seraya melambaikan tanganku kearah mom and dad lalu aku memasuki pesawat penerbangan Seoul-Korea. Tempat dudukku berada di belakang, memudahkanku jika nanti aku ingin buang air kecil..hehe
Selama di perjalanan aku memandangi pemandangan yang sungguh indah… haaaah… sungguh, aku sangat senang membayangkan holidayku di Seoul…tapi ini nyata, bukan hanya baying-banyang, sungguh… juga aku sangat ingin bertemu dengan idolaku,hehe Shinee, aku tahu dan mengetahui mereka karena Miyoung yang juga adalah penggemar boyband itu. Dan tidak kusangka Miyoung pun menyukai member yang bernama Lee Taemin,keke…aku sudah tidak sabar untuk mendengar cerita-cerita Miyoung tentang Shinee. J
Aku membuka mataku, dan wow…pesawat mulai mendarat di Incheon airport, senyum mengembang di bibirku. Aku pun mengambil handphoneku. Terlihat 5 pesan masuk.

~ From : Jean   Time : 08.35
    Jessy…what are you doing? J

~ From : Jean   Time : 08.40
    Jess? Are you there?

~ From : Jean   Time : 08.53
    Really Jessy…where are you? L

~ From : Miyoung    Time : 10.24
    Jessy… send me a message If you already on Incheon airport J

~ From : Miyoung    Time : 11.36
    already arrive right? :D

Aku tersenyum lalu memandang jam tanganku, 11.40 tepat saat pesawat yang aku tumpangi mendarat dengan sempurna. :D
Aku pun menarik koperku berjalan keluar dari pesawat, mataku tertuju pada seorang perempuan yang melambaikan tangannya kearahku. Aku mempercepat langkahku.
“Miyoung-ah!!! XD” aku langsung memeluk Miyoung.
“Jessy… how are you? J haaaah..you are really pretty XD” aku tertawa mendengar perkataannya.
“keke~..and you become a beauty girl now…hm…really…neomu yeppeo..” sahutku.
“you can Korean language? :D”
“no, just… little, J
“ok, hurry! Appa and amma wait for you! :D” Miyoung menarik tanganku keluar dari airport, lalu ia menyetop salah satu taksi. Di taksi, seperti biasa Miyoung selalu bercerita tentang Shinee, hehe terutama Lee Taemin. 15 menit taksi pun berhenti di depan sebuah mobil yang sederhana namun unik di lihat.
“come in Jessy… J” ajak Miyoung, aku mengangguk lalu mengikutinya.
“omooo… dia sudah datang yeobo!!” aku melihat Shin aunt berteriak sepertinya memberitahu Jihoon uncle kalau aku sudah sampai di rumah mereka.
“hi Jessy!! Omoooo… kau sungguh manis!! XD” aku hanya tersenyum karena aku memang tidak mengerti apa yang Shin aunt katakan tadi..tidak semua bahasa korea aku pelajari… =_=’
“ya..amma…dia tidak mengerti..Jessy, amma said that you look pretty.. ^^” sahut Miyoung.
“ah..really? hehe thank you aunt… J where is Jihoon uncle?” tanyaku.
“appa? Oh geurae… appa!! Palli! Jessy sudah datang!” teriak Miyoung, sungguh Miyoung sangatlah cantik sekarang.
“oh geurae!! Jessy-ah… how are you? And your parents?”
Tanya Jihoon uncle.
“fine uncle.. J sorry for disturbing your family’s holiday…” sahutku.
“aaah…not at all, enjoy it ok..” aku tersenyum, sungguh…mereka keluarga kedua bagiku.
“ok, Jessy… come in and look your bedroom!” sahut Miyoung.
“aah… alright, uncle,aunt…I will put my bag...” sahutku.
“geurae…young-ah, ajak Jessy jalan-jalan ne?J” jawab Jihoon uncle,seraya bertanya pada Miyoung.
“ne appa..kajja Jessy!” Miyoung pun menarik tanganku menuju kamarku disini.
“woowww…not different after I’m not come here 3 years ago..it still same!! XD” sungguh, kamar ini masih sama seperti 3 tahun yang lalu aku berkunjung ke Seoul. Kamar yang tidak terlalu besar, bercat biru langit yang sangat kusuka.
“Geurae..^^ feel it as your room ne?” aku mengangguk senang.
“Miyoung-ah…where is…”
“aaa..i put it on my room ^^”
“really? Still like them eh?” tanyaku lalu tertawa.
“like very much! They like a star of my life…especially Taemin, kekeke…” aku menggelengkan kepalaku,sikap juga sifatnya tidak berubah..batinku.
“nado.. I like Taemin..” gumamku.
“mwo? Andwae…he is mine.. :p”
“no..no...he is mine!” kami pun terus menerus memperebutkan Taemin, haha how kiddy..

~At 04.10 PM
“Jessy…you want to speak in korean well?” aku mendongakkan kepalaku menatap kearah Miyoung yang tengah berada di meja belajar kamar sementaraku ini.
“mean?” tanyaku.
“you can study here…” aku membulatkan mataku.
“really? Where I can study Korean language? XD”
“hmm…maybe, my friend can teach you..^^” aku memeluknya spontan.
“gomawo chingu…” ia terkekeh.
“we will go to her tomorrow…”
“ok, Miyoung-ah...”
Dan keesokan harinya kami berangkat menuju rumah temannya Miyoung. Setelah bertemu dengannya dan memperkenalkan diri masing-masing, aku pun mulai akrab dengannya. Ia Soona, Kim Soona. Seorang yeoja cantik berambut hitam sepinggang juga kulit putihnya yang memancarkan kecantikannya. Sekitar 3 hari aku belajar, sedikit demi sedikit aku pun mulai lancar berbahasa korea.
“akhirnya kau sudah menguasai hampir seluruhnya Jessy-ah..” sahut Miyoung.
“haha…geurae, gomawo Soona-ah…^^” sahutku pada Soona, saat itu kami tengah bersantai di rumah Soona.
“aah…bagaimana kalau kita berkeliling kota Seoul?” ide Miyoung membuatku bersemangat.
“ne! aku ingin mengunjungi setiap rumah makan di Seoul!” responku semangat, Soona tersenyum kecil melihat tingkahku.
“sungguh mengasyikkan…tapi aku tidak bisa ikut..mianhae..” aku juga Miyung menoleh kearah Soona.
“wae?” tanyaku.
“aniya…jeongmal, aku sedang tak mau kemana-mana hari ini.”
“mianhae…pasti karena mengajarku 3 hari penuh..” gumamku merasa bersalah.
“a..ani Jessy-ah! Gwenchana..aku sungguh sangat senang ketika tahu ada orang yang ingin belajar denganku ^^ nan gwenchana, tak usah dipikirkan ne?” aku mengangguk pelan.
“Soona, kemana orangtuamu?” Tanya Miyoung, aku pun mulai tersadar bahwa selama aku belajar dengan Soona, tidak pernah sekali pun aku bertemu dengan orang tuanya.
“ah ne, dimana mereka?” tanyaku kemudian, Soona terlihat menghembuskan nafasnya.
“mereka bekerja, dan pulang malam.” Jawabnya lemah.
“kenapa kau tak mau menginap di rumah Miyoung? Yaa..hanya untuk menyegarkan pikiranmu juga mencari suasana baru..” sahutku.
“amma juga appa tidak akan mengijinkan, aku anak tunggal.” Aku juga Miyoung mengangguk.
“aku tahu bagaimana rasanya menjadi anak tunggal..” sahutku.
“geurae?” Tanya Miyoung.
“aish…ne, aku kan anak tunggal Miyoung-ah..” jawabku.
“oh…I forget it…keke~”
“baiklah Soona-ah..kami pamit ne? kapan-kapan..datanglah kerumahku.” Aku mengangguk-angguk.
“ah tentu,semoga kalian juga tak bosan datang ke rumahku ^^.”
“ne~ annyeong Soona-ah!” sahut ku juga Miyoung serempak.
Kami pun pergi dari rumah Soona menuju tempat-tempat makan di Seoul yang luas ini. XD
“Jessy..” tiba-tiba Miyoung menghentikan langkahnya.
“ne?” tanyaku berbalik menatapnya.
“sebaiknya kita makan di rumah saja, sekarang kita beli bahan-bahannya otte?” aku berpikir sejenak.
“ah, arraseo…lagipula jika kita masak di rumah akan ada bagian untuk besok…keke~” kami pun pergi menuju toko terdekat.
“Miyoung-ah.. aku ingin bimbapp...juga barbeque..” pintaku.
“ Ok..yang kita butuhkan adalah ….” Aku pun mendengarkan apa yang Miyoung katakan, aku akan mencari bahan-bahannya saja sedangkan Miyoung mencari bumbu-bumbunya.
“sosis ini terlihat enak..yummy! XD” aku pun mengambil satu bungkus sosis dan ketika aku akan berbalik, aku langsung terjatuh karena ada seseorang yang saat itu mungkin tengah berada di belakangku.
“auww..” rintihku, karena punggungku terkena box bahan-bahan makanan.
“aah…mianhae..” orang yang tadi kutabrak itu mengulurkan tangannya, dari suaranya aku rasa dia seorang lelaki. Tanpa ba bi bu aku meraih tanganku untuk membantuku berdiri.
“gwenchana? Jeongmal..mianhae, aku tak sengaja.” Sahutnya lagi, sedangkan aku tengah membersihkan bagian belakang bajuku yang sedikit kotor.
“ani..nan gwencha…” DEG! What is it!! Aku melongo melihat seorang lelaki yang lebih tinggi dariku, menggunakan kacamata hitam juga hody yang hampir menutupi wajahnya. Bukan itu yang membuatku terkejut. You Know?! He is Lee Taemin Shinee! Yap! Terlihat dari lekuk wajahnya, entahlah apa itu hanya imajinasiku saja karena terlalu sering melihat video Shinee dan memperhatikan foto-foto seorang Lee Taemin.
“err…gwenchana?” tanyanya mengibaskan tangannya di depan wajahku dan mensejajarkan wajahnya sehingga aku bisa melihat matanya, ia memakai kacamata coklat yang bila dilihat dari dekat terlihat sedikit transparan. Entah setan apa yang membuatku gila saat itu dan..
“Lee Taemin…saranghae..” dapat aku lihat matanya membulat, aku yang langsung sadar saat itu pun menutup mulutku.
“mianhae!” dengan cepat aku berlari dari sana, mencari Miyoung.
“Miyoung-ah! Hah..haah…hahh” sahutku ketika melihat Miyoung tengah memilih-milih bumbu masakan.
“ya…wae? Kau melihat hantu?” tanyanya lalu terkekeh.
“ani..aku…” aku menggantungkan kalimatku, dan berpikir..bila aku memberitahu soal tadi, dan bila tadi itu benar Taemin Shinee..Miyoung pasti akan langsung menemuinya..huft..mianhae..nan napeun chingu… L
“Jessy-ah??” aku menatap Miyoung yang tengah menunggu lanjutan kalimatku.
“aku..menumpahkan satu minyak goreng..” Miyoung terbelalak.
“mwo? Aigoo…kau ini, lalu?” mianhae Miyoung-ah…aku berbohong padamu.
“tapi penjaga itu memakluminya dan memaafkanku, mungkin karena kecerdasanku menggodanya…juga seorang..namja yang membantuku..keke ^^” sahutku,Miyoung menyenggol lenganku.
“isshh…kau ini,aku kira apa..ya sudah, kau sudah selesai?”
“ne…aah…ani, aku melupakan sesuatu!” aku kembali ke tempat tadi aku terjatuh.
“mencari ini?” aku kembali mematung melihat lelaki yang sudah lama aku puja ini ia mengangkat sebungkus sosis yang mungkin terjatuh tadi lalu tersenyum kearahku, OMG…bisa-bisa aku meleleh di toko ini! X( (preeettt XD ; author lebeeee)

Taemin P.O.V
“Lee Taemin…saranghae..” aku terbelalak mendengar pernyataannya barusan..sungguh, bagaimana bisa ia mengenaliku? Tidak ada yang bisa mengetahui penyamaranku sampai saat ini. Aku menatap yeoja yang lebih pendek dariku itu, sepertinya ia bukan penduduk korea asli..manis.. ah..ani, dia terlihat berbeda dengan yeoja-yeoja disini X( kulihat ia menutup mulutnya.
“mianhae!” tiba-tiba saja ia berlari entah kemana, aish…padahal aku ingin bertanya apakah ia fansku? Keke..mataku tertuju pada sebungkus sosis yang mungkin tidak sengaja terjatuh saat ia terjatuh tadi. Aku pun memungutnya, mungkin ia akan kembali lagi.
Sekitar 15 menit aku memilih-milih bahan-bahan yang Key hyung pinta aku pun berjalan menuju kasir dengan sebungkus sosis milik yeoja tadi di tanganku. Langkahku terhenti melihat seorang yeoja yang berlari lalu berhenti setelah melihatku, aku tersenyum kearahnya lalu melangkahkan kakiku mendekatinya.
“yaa…ige..” aku menyodorkan sosis tersebut, namun yeoja ini masih terdiam terpesona dengan ketampananku (hahaha). Tanpa aba-aba aku meraih tangannya lalu meletakkan sebungkus sosis itu di telapak tangannya dan memegang erat tangannya yang sedikit lebih kecil dari tanganku.
“kamsaham..nida..” ia menarik tangannya lalu membungkukkan badannya sedikit dan membalikkan badannya hendak pergi. Seulas senyum berkembang di sudut bibirku.
“Lee Taemin…gomawo…saranghae..” aku mendongakkan kepalaku ketika mendengar gumaman yeoja itu yang ternyata kini tengah berdiri menghadap kearahku.
“nado..jhoa..” ia yang menatapku kaget, aku hanya balas tersenyum namun ia langsung pergi. Haaaah…kenapa ia tidak berteriak memanggil namaku? Ia malah bergumam seperti itu, tapi untungnya telingaku masih menangkap apa yang ia gumamkan tadi. Ne..nado jhoa…my shy fan… J aku pun kembali berjalan menuju kasir. Aku masih memikirkan kejadian tadi, haha sungguh aneh yeoja itu…tapi aku menyukai sikapnya…keke
“ya…kau ini lama sekali Jessy-ah..” Aku menoleh kearah yeoja yang berada di antrian depanku.
“aah…mianhae… ini sosisnya..” mendengar kata sosis aku langsung menoleh kearah belakangku dan BINGO! Yeoja tadi kini tepat berada di belakangku, ia menatapku shock. Sedangkan aku tersenyum kearahnya.
“ya…Jessy-ah…kemarikan sosisnya!” aku tersenyum,ternyata namanya Jessy…geurae aku akan mengingatnya.
“a..n..nee, aku keluar duluan Miyoung-ah!” ia langsung berlari keluar dari toko ini. Huuuft…mengapa ia menghindar? Bukankah aku tampan? Tidak ada seorang yeoja satu pun yang menghidari ketampananku kecuali yeoja itu… =_=’
“aish…kenapa ia membeli sosis ini? Pabo Jessy..” gerutu yeoja yang aku tebak pasti temannya Jessy.
“mianhae…apa Jessy temanmu?” tanyaku tiba-tiba.
“ah, dia saudaraku..wae sunbae? Err…nugu??” aku kembali tersenyum, hanya yeoja tadi yang mengenaliku. Yeoja ini tidak mengenaliku sama sekali.
“aah…aku orang yang…” belum sempat aku melanjutkan yeoja ini malah memotong pembicaraanku.
“keurae, Jessy sudah menceritakannya..kau yang membantunya waktu ia menumpahkan minyak goreng tadi? Waaa…kau sungguh baik sunbae, gomawo sudah menolong saudaraku!” minyak goreng? Ternyata ia menceritakannya namun dengan kejadian yang berbeda..tunggu…ia tidak mengatakan aku adalah Lee Taemin pada saudaranya sendiri?
“aa..ne..tidak masalah, err…dimana kalian tinggal?” tanyaku, selagi antriannya masih sedikit panjang aku pun mengambil kesempatan untuk mencari info tentang Jessy, katakan saja aku sudah gila..memang benar, aku gila karena yeoja itu.
“kami di jalan …” aku merogoh sakuku lalu mengetikkan alamatnya.
“kau tertarik padanya?” seketika aku menoleh kearah yeoja ini.
“ne?” tanyaku.
“haha… dia memang cantik bukan? Dia berasal dari Sydney.. J ia berlibur di rumahku.
“aah…keurae..” percakapan kami pun berakhir ketika yeoja ini mulai membayar belanjaannya.
“aku duluan ne? annyeong sunbae, aku akan menyampaikan ketertarikanmu pada Jessy! J” aku terkejut lalu ia pun keluar dari toko ini. Dengan cepat aku membayar belanjaanku lalu keluar dari toko itu.

Jessy P.O.V
“yaaa…lama sekali Miyoung-ah…” keluhku ketika melihat Miyoung keluar dari toko dan menghampiriku.
“Jessy!!! Kau memiliki fan disini! Aigooo…aku saja yang tinggal disini belum punya satu fan pun…” aku mengangkat sebelah alisku.
“aish…kajja! Aku laparrr…” aku menarik tangan Miyoung lalu kami pun berjalan menuju rumah.
“Jessy-ah…”
“Jessy…” aku masih focus pada layar handphoneku.
“Ya! Jessy!!”
“Wae Geurae!!??” aku menoleh kearah sampingku, namun Miyoung tidak ada disana.
“disini!” aku menoleh kebelakang dan… MWO!! Kenapa Miyoung bisa bersama… Aish!!!
“Jessy-ah kemari!” aku pun berjalan kearah Miyoung juga Taemin…bila aku tidak salah menebak…wait…berarti Miyoung sudah tahu?!
“Jessy-ah…dia yang menolongmu tadi bukan?” Tanya Miyoung, aku menatap Taemin yang kini tersenyum sendiri menatap kearah sampingnya.
“wae?” tanyaku hati-hati.
“kalian belum berkenalan bukan? Dia Lee Taesun, kami juga baru berkenalan setelah banyak menceritakan tentangmu.” Aku terbelalak, What the hell!! Miyoung menceritakan tentangku pada Taemin sementara ini?
“dan..dia juga sudah tahu kalau kita adalah shawol.” Mataku membulat 100 kali lipat ( wahahahaha XD )
“ne Jessy-ssi… Lee Taesun imnida,bangapseumnida.” Aku hanya mengangguk, Lee Taesun? Mungkin ia berbohong? Aku tak tahu…
“bagaimana kalau kita mengundangnya makan mala mini?”
“MWOYA?!” aku terkejut, otteokhae?? DEG.. aish..jinca Miyoung pabo!!!
“wae Jessy-ah??ayolah, kau tak keberatankan Taesun-ssi?”
“aah…geurae, aku akan menanyakan pada hyu.. ah…ani pada ammaku.” Aku memicingkan mataku,hyu? Aku rasa ia akan mengatakan hyung, great..kau ketahuan Lee Taemin. Ia pun mengetikkan sesuatu di handphonenya.
“ya sudah ayo kita jalan!” aku pun jalan duluan.
“yaaa….memangnya kau tahu jalan Jessy-ah? Ayolah bergabung dengan kami!” namun aku masih tetap berjalan berpura-pura mengutak-atik handphoneku.
“kau salah jalan Jessy-ah…” aku berhenti lalu berbalik, dengan tertunduk aku pun bergabung dengan Miyoung juga Taemin, ah ani…dia adalah Taesun..palsu..

Taemin P.O.V
Haha sungguh lucu ekspresinya, dia pun berjalan mendekat lalu ikut bergabung denganku juga Miyoung.
“Drrrrtt…Drrrrt…” aku merogoh handphoneku.
“hyung…” gumamku.
“nugu Taesun-ssi?” Tanya Miyoung menatapku, haaaah…kenapa Jessy diam saja??
“aah…hyungku..^^ aku akan angkat telepon dulu ne?” aku pun berjalan menjauhi mereka lalu mengangkat telepon dari Key hyung.
“Yeobose…”
“Ya!! Taemin-ah dimana kau?!” aku menjauhkan handphone dari telingaku.
“mian hyung, aku kan sudah bilang aku pulang ke rumah…” jawabku.
“mwo? Lalu belanjaanku??” aku menepuk dahiku.
“aku..tak membelinya hyung, mianhae…amma menyuruhku pulang…saat ini aku masih di jalan..” sahutku berbohong.
“aigooo…arra..arra…nanti aku akan menyuruh Minho untuk menjemput ke rumahmu..”
“andwae! Hyung…ah ani…tidak perlu..aku akan pulang pukul 10.20, bagaimana?” aish Key hyung sungguh menyusahkanku… X(
“hm…arraseo…hati-hati ne?”
“ne…amma…annyeong!” aku langsung menutup handphoneku tak ingin mendengar ceramahan Key hyung yang mungkin akan berlanjut sampai dunia ini hancur…=_=’
“Taesun-ssi! Kajja…” aku menoleh.
“Ne!”
Akhirnya kami sampai di rumah Miyoung,huuuft… pada awalnya orang tua Miyoung bertanya-tanya siapa aku, lalu Miyoung menjawab aku adalah sunbaenya di sekolah. Lalu kami pun berjalan menuju dapur keluarga Shin.
“Miyoung-ah…dimana kamar mandinya?” tanyaku pada Miyoung yang sedang mengiris bawang juga Jessy yang terlihat tengah memotong sosis yang tadi ia beli.
“kau masuk ke pintu itu..” jawab Miyoung.
“ooh arra..” aku pun membuka pintu itu yang ternyata adalah pintu kamar mandi, haha aku cukup terkejut karena corak pintu yang terlihat seperti pintu sebuah kamar. Saat aku keluar dari kamar mandi, langkahku terhenti ketika mendengar percakapan Jessy juga Miyoung, aku berdiri di balik tembok yang memisahkan dapur juga lorong kecil menuju kamar mandi.
“ya…kau benar-benar tak mengenalnya Miyoung-ah?”
“wae? Dia itu penggemarmu Jessy..kau harusnya bangga…keke”
“aish…bukankah kau bertanya-tanya mengapa ia tidak melepas kacamata juga hodynya?” aku mengerutkan dahiku, Jessy…what will you say?
“mungkin ia sedang tidak baik hari ini jadi ia menggunakan hoy=dy untuk menutupi kepalanya.” Aku tersenyum mendengar jawaban Miyoung.
“dan…bagaimana dengan kacamata?”
“aku rasa ia tengah sakit mata maka dari itu ia memakai kacamata agar orang lain tak tertular oleh penyakitnya…ahaha! Sudahlah..dia itu Lee Taesun..penggemar dari seorang yeoja bernama Jessy! Ahaha” aku terkekeh mendengarnya.
“andwae…aku rasa dia berbohong..” aku pun melangkahkan kakiku.
“siapa yang berbohong Jessy-ah?” tanyaku pura-pura tertarik akan pembicaraan mereka.
“aah…a..ani,kau mendengar percakapan kami?” aku menatap Jessy yang kini menatap kearahku dengan tatapan horror..
“ya…aku mendengar ketika kau mengatakan ‘aku rasa dia berbohong’, aku tanya padamu..siapa yang berbohong?” tanyaku.
“Jessy tidak percaya kau itu Lee Taesun..” celetuk Miyoung, Jessy menyikut lengan Miyoung.
“auw! Ya! Diamlah..aku tengah mengiris!” aku tertawa kecil lalu kembali menatap Jessy.
“aigoo..Taesun-ssi…kau benar-benar menyukai Jessy ne?” aku langsung menoleh kearah Miyoung.
“kau…sejak tadi terus menatap Jessy..keke J” aku tersenyum.
“mwo?? Ok, aku anggap senyumanmu itu dengan kata iya.. ;)”
Makan malam pun berlangsung dengan lancar(?). aku pamit pulang pada pukul 09.45. karena perjalanan dari rumah Miyoung menuju dorm cukup jauh.
“baiklah, ahjumma.ahjussi…kamsahamnida untuk makan malamnya, maaf sudah merepotkan kalian.” Sahutku lalu membungkukkan badanku.
“aah…geurae, sering-seringlah main kemari ne?” sahut Shin ahjumma (amma Miyoung ).
“ne, kalau begitu aku pulang sekarang, annyeongijumusaeyo..annyeong Miyoung-ssi, Jessy-ah…gomawo makan malamnya.” Aku pun berbalik.
“ne Taesun-ssi! Annyeong!” terdengar teriakan Miyoung, aku hanya mengangkat tangan kananku lalu kembali melanjutkan perjalanan menuju dorm shinee.

Jessy P.O.V
Haaaah…sudah 4 hari aku di Seoul…itu berarti tinggal 3 hari lagi aku disini.
“Jessy-ah…boleh aku masuk?”
“ne..” Miyoung pun masuk dan langsung ikut membaringkan tubuhnya di sampingku, di atas kasurku. Tiba-tiba handphoneku berdering tanda ada telepon masuk.
“nugu?” tanya Miyoung, aku menggeleng karena memang nomor yang tertera di handphoneku ini tidak kukenal sama sekali..

To Be Continued…
Huuuufft.. udah selesai???!!! Aigooo, bagaimana bisa saya menulis FF aneh kayak gini? Haaahh… have fun aja ne, orang authornya juga lagi stresss.. yaaah, satu-satunya obat yaitu bikin fan fiction tentang pangeranku tercinta, termanis, terimut, ter-ter-terrrrrrr ini!! *nunjukTaemin  #Author: *gigitjari >///< kkk.. arraaaa.. karena ini FF bakal langsung author lanjuttt, so, wait for the next part.. ;) Annyeong yeorobun!!

0 komentar:

Posting Komentar