Jumat, 31 Agustus 2012

Star Part 3

STAR
Main Cast           :
-          Lee Taemin
-          Kim Hyerim
-          Kim Hyerin
Other Cast          :
You will find it ^^
Genre                    :
Romance(?), think of it ok! ^^
Length                  :
Sequel ^^

PART 3
Part sebelumnya :
“oh.. Park Kyungmi, mengapa kau yang terbawa emosi? Umm.. aku tahu karena saat itu kau pun pernah menyukai tunanganku ne? kkk.. tapi sungguh sangat disayangkan.. Taemin lebih memilih aku..” aku terkejut dengan perkataan Hyerim tadi, Kyungmi menyukai Taemin?
“ck..”  Kyungmi beranjak meninggalkan kantin.
“Kyungmi-ah! Kyung soo.. kajja..” Kyung Soo hanya mengangguk, lalu kami pun pergi mengikuti Kyungmi.
( Hyerin P.O.V )
“Kyungmi-ah!” aku berhenti berlari.
“mengapa adik kembarmu berbeda jauh denganmu? Ck..” sahut Kyung Soo.
“jangan tanyakan padaku.. Kyungmi.. cepat sekali dia berlari.. Kyung Soo-ah, kau cari ke halaman sekolah dan aku akan mencarinya ke atap sekolah ne?” Kyung Soo mengangguk, kami berdua pun berpencar. Aku menaiki tangga satu-persatu.
“ck.. eodiga Kyungmi-ah..” sahutku, lalu duduk di ambang pintu atap sekolah yang kosong..
“aku kira kau mencariku..” aku tersentak.
“neo..”
“Hyerin-ah..” aku hendak berbalik.
“temani aku..” aku menatapnya, matanya menggambarkan bahwa ia tengah err..kesepian?
“kau bisa meminta Hyerim menemanimu..” sahutku.
“arra.. pergilah..” Taemin berjalan menjauh, mengapa setiap ada yang bersangkutan dengan tunangannya sendiri ia menjadi marah?
“mianhae.. aku bercanda.. wae?” aku berjalan mendekati Taemin yang tengah duduk menatap kota Seoul yang luas. Aku duduk di sampingnya.
“ani…” aku mendengus.
“ya sudah aku pergi saja..”
“andwae..” aku berhenti ketika Taemin menahan lenganku.
“tetaplah disini..” aku menghela nafas panjang kembali duduk di sampingnya, apa sih maunya? Ck..

( Author P.O.V )
“Hyerin-ah…” Hyerin menoleh.
“ne eomma?” Hyerin berjalan mendekati Nyonya Kim.
“ummm.. duduklah..” Hyerin menatap sekilas Hyerim yang juga sudah duduk di sofa di samping Nyonya Kim.
“soal… pertunangan Hyerim..”
“kami akan melaksanakannya bersama dengan pertunanganmu.” Hyerin membulatkan matanya.
“mwo? Eomma.. bukankah Hyerim sudah bertunangan?” tanya Hyerin sedikit terkejut.
“belum sayang, Taemin baru menyetujui pertunangannya..” Hyerin terdiam beberapa saat.
“eomma.. aku tidak ingin, maksudku.. biar saja mereka tunangan duluan..” sahut Hyerin.
“percayalah pada eomma, namja yang akan menjadi tunanganmu adalah Kim Joon Myun, dia namja yang sangat baik.” Hyerin mengerutkan dahinya.
“nugu?” tanya Hyerin.
“kau akan tahu nanti..” sahut Nyonya Kim.
“apa tidak terlalu cepat Nyonya Kim? Biarlah Hyerin mewujudkan impiannya dahulu..” Hyerin menoleh lalu tersenyum.
“eomma..” sahut Hyerin, Nyonya Kim menghela nafas.
“tapi, aku hanya tidak ingin Hyerin merasakan ketidak adilan karena Hyerim sendiri sudah mempunyai calon tunangan..”
“aku tidak pernah merasa di bedakan oleh eomma..” sahut Hyerin menatap Nyonya Kim lembut.
“kau hanya perlu kenal dengannya, jika memang kau benar-benar tidak tertarik.. eomma akan mengalah..” Hyerin berpikir sejenak.
“arraseo..” Nyonya Kim tersenyum.
‘trakk!’ Hyerin menghela nafas panjang, ia mengambil kerikil lainnya lalu melemparkannya kearah batu besar yang ada di halaman rumah keluarga Kim yang sudah menjadi rumahnya sendiri.
“Hyerin..” Hyerin menoleh mendapati Hyerim berdiri di belakangnya.
“wae?” tanya Hyerin kembali mengambil kerikil lain.
“boleh aku duduk disini?” Hyerin heran dengan perubahan sikap Hyerim, ia hanya mengangguk mengiyakan.
“umm.. mianhae…” Hyerin menatap Hyerim terkejut, namun ia berusaha biasa saja di depan Hyerim.
“untuk apa aku merasa cemburu pada kakakku..yang sudah jelas Taemin itu pasti akan menjadi milikku..mianhae karena semua rasa cemburuku..” sahut Hyerim menerawang jauh, Hyerin hanya diam. Sedetik kemudian Hyerin bangun dan berbalik hendak meninggalkan Hyerim.
“eonni..” Hyerim menahan lengan Hyerin.
“kau masih marah?” Hyerin melepas tangan Hyerim yang menahan lengannya perlahan.
“pikirkan saja..” Hyerin pun berjalan memasuki rumah.
“eotteokhae..” gumam Hyerim.
“Hyerim-ah!” Hyerim berbalik.
“wae eomma?” tanya Hyerim.
“ada Taemin di depan..” raut wajah Hyerim berbinar ketika mendengar nama Taemin disebut.
“oh arraseo!” Hyerim berlari kecil memasuki rumah.
“Taemin..” Hyerim tersenyum kearah Taemin yang tengah duduk di sofa ruang tamunya.
“Hyerim? Dimana Hyerin?” pertanyaan Taemin menusuk hati Hyerim, senyuman Hyerim hilang saat itu pun.
“kau kemari untuk bertemu dengannya?” tanya Hyerim, air mata sudah membendung di pelupuk matanya.
“um, aku kemari ingin mengembalikan buku Hyerin.”
“biar aku saja yang memberikannya.” Potong Hyerim.
“Hyerin tidak ada di rumah?”
“Taemin-ah.. apa semua yang ada di otakmu adalah Hyerin?” tanya Hyerim dengan nada yang bergetar.
“mwo?” Taemin menaikkan sebelah alisnya.
“ani..” Hyerim menundukkan kepalanya, Taemin menghembuskan nafasnya lalu bangkit mendekati Hyerim.
“mianhae.. mau jalan-jalan?” Pertanyaan Taemin sontak membuat Hyerim terkejut.
“ne?”
“isssh.. aku tanya, kau mau jalan-jalan?” Hyerim tersenyum kecil.
“arra.. kajja..^^” Taemin tersenyum melihat Hyerim tersenyum, sedangkan Hyerim merasa sangat terkejut karena ini adalah pertama kalinya Taemin mengajaknya jalan-jalan.
Mereka berdua pun pergi, sedangkan sepasang mata tengah menatap kearah mereka dengan tatapan nanar.
“Hyerin-ah..” Hyerin mengusap air matanya.
“aigoo.. wae gurae?” eomma Hyerin (*eomma disini yang ngurus hyerin.. bukan Nyonya Kim..^^kalau Nyonya Kim author bakal nulis Nyonya Kim aja..)
 “ani.. ^^”
“ck.. kau ini, oh ya.. Kim Joon Myun akan kemari sebentar lagi..berdandanlah..” Hyerin sedikit terkejut.
“mwo? Sekarang?” tanya Hyerin, eomma Hyerin mengangguk.
“arraseo..”
“ok, eomma akan membantumu mencarikan baju yang cocok kalau begitu..^^”
“kaos tanpa lengan biru muda dengan rompi putih.. terlihat manis..” sahut eomma Hyerin, Hyerin sedikit menimbang-nimbang.
“aku akan coba..” Hyerin mengambil kaos juga rompi itu dari tangan eommanya.
“chakkaman, ini jeansnya..” jeans biru tua selutut terlihat cocok dipasangkan dengan kaos putih juga rompi tipi situ.
“umm.. arraseo..” 10 menit, Hyerin pun selesai mengganti pakaiannya.
“woaah.. kau sungguh cantik Hyerin-ah…” Hyerin tersenyum.
“aah.. eomma akan mengikat rambutmu..” eomma Hyerin pun mengikat setengah rambut Hyerin di samping.
“aigoo.. lihatlah Kim Hyerin.. neomu yeppeo.. Joon Myun pasti senang melihat tunangannya secantik ini..^^” Hyerin hanya tersenyum datar.
“kajja kita keluar, perlihatkan pada eommamu..^^”
Hyerin juga eomma Hyerin berjalan keluar.
“Hyerin? Omoo…neomu yeppeo!” sahut Nyonya Kim terkejut ketika melihat Hyerin keluar dari kamarnya.
“lihatlah.. dia akan pergi berkencan dengan Joon Myun..”
“oh geurae.. Joon Myun sudah ada di depan! Aigoo.. kajja..kajja..” Hyerin sedikit merasa tegang ketika akan bertemu dengan calon tunangannya itu.
“Joon Myun-ah..”

( Hyerin P.O.V )
Aku melihat sosok namja yang berdiri diambang pintu membelakangi ku.
“Joon Myun-ah..” panggil eomma, namja itu berbalik. Ia terlihat terkejut melihatku, lalu namja yang bernama Joon Myun itu membungkukkan badannya member salam.
“annyeong eomonim..^^” kyeopta..><
“Hyerin-ah.. ini Joon Myun, calon tunanganmu itu..^^” isssh.. sungguh memalukan. Aku masih memasang wajah datarku lalu tersenyum kearahnya yang langsung membalas senyumanku.
“baiklah.. kami tinggal dulu ne?^^”
“eomma..” panggilku, eomma Kim maupun eomma ku menoleh.
“aku…akan pergi saja..” eomma terlihat terkejut.
“ne?”
“ah ani.. maksudku.. aku dan Joon Myun-ssi akan keluar..” sahutku, eomma tersenyum penuh arti. =_=
“oh geurae! Silahkan.. ^^” eomma pun mengantarku juga Joon Myun keluar rumah.
“hati-hati ne?” aku mengangguk.
“ne..annyeong eomonim..^^” aku pun berjalan duluan, aigoo.. eotteokhae??? ><
“Hyerin..” aku menoleh kearah Joon Myun yang sudah berjalan di sampingku.
“neomu yeppeo ^^” aku mengerjapkan mataku, bisa terdengar Joon Myun tertawa kecil. Aku hanya tersenyum mendengarnya.
“kita akan kemana?” tanyanya menoleh kearahku, aku terdiam sejenak.
“Namsan Tower? Otte?” aku menoleh menatapnya, ia sedikit terkejut.
“kajja ^^” Joon Myun menggenggam tanganku, aku sedikit terkesiap namun kembali normal seperti biasa.
Aku mengedarkan mataku, aigoo.. aku lupa kalau disini memang banyak pasangan yang tengah berkencan.. eotteokhae??
“Hyerin-ah.. gwenchana?” aku menoleh lalu tersenyum.
“Gwenchana..”
“umm..berapa umurmu?”
“18..”
“panggil aku oppa ne?” mwo? Dia lebih tua dariku?? Padahal wajahnya seperti lebih muda dariku! Daebakk..
“ne..” sahutku.
“oppa.. kau mau kesana?” tanyaku menunjuk sebuah air mancur, Joon Myun oppa tersenyum lalu mengangguk. Aku menarik lengannya kesana.
“oppa, ayo kita ambil gambar kita!” aku mengeluarkan ponsel baruku..
“oh..^^” aku dan Joon Myun oppa berpose aneh saat berpoto, ckck..
“wajahmu aneh oppa..” celetukku ketika kami melihat hasil karya kami.
“mwo? wajahmu lebih aneh..” aku mendengus, Joon Myun oppa mengacak rambutku pelan.
“Ya.. kau merusaknya oppa..” aku memberenggut lalu merapihkan rambutku.
“aigoo.. walaupun begitu kau akan tetap cantik Hyerin-ah.. jadi tenang saja ne?” aku mengembungkan pipiku.
“kajja..” Joon Myun oppa menarikku ke sebuah restoran kecil.
“oppa..”
“kau lapar bukan?” bagaimana dia bisa tahu kalau aku lapar? Isssh..
“umm..” gumamku tak jelas.
“Hyerin-ah…” aku terkejut melihat Hyerim juga Taemin yang juga tengah makan siang di restoran ini.
“oh Hyerim ne?” tanya Joon Myun oppa, Hyerim mengangguk tersenyum.
“Joon Myun oppa.. annyeonghaseyo ^^” mereka sudah saling kenal huh?
“ne Hyerim-ah.. bagaimana kabarmu? ^^”
“baik oppa.. ^^ umm.. kalian juga akan makan disini?”
“ne”
“bergabunglah..^^ kami baru saja memesan..^^” Joon Myun menoleh kearahku.
“oh ne..” Joon Myun oppa menarik lenganku pelan lalu duduk di meja makan bersama Hyerim juga Taemin.
“mau makan apa?” aku membaca menu makanan lalu menunjukkan nama makanan yang ingin kumakan. Joon Myun oppa menatapku sebentar lalu mengangguk. Aku mengutak-atik ponsel.
“eonni… kau terlihat tidak baik hari ini..” aku bisa merasakan Taemin juga Joon Myun oppa menatapku yang masih mengutak-atik ponselku.
‘drrrtt…drrrtt..’ aku tersenyum ketika ponselku bergetar. Aku keluar dari restoran.
“yeoboseyo?”
‘Hyerin-ah.. gwenchana?’  yap.. aku mengirim pesan kepada Kyungmi agar menjemputku..^^
“kau bisa?” tanyaku.
‘isssh.. ne.. aku akan kesana, di restoran kecil itukan?’
“ne..palliwa! gomawo..^^”
‘bip..’ aku masuk ke dalam restoran tersebut, pesananku sudah datang rupanya. Tanpa menunggu waktu aku langsung memakan makananku.
‘trrriiing..trriing…’ aku membaca pesan Kyungmi.
‘aku diluar…’ aku tersenyum, makananku belum sepenuhnya habis.
“mianhae..aku pulang duluan oppa..” Joon Myun oppa sedikit terkejut.
“kau belum menghabiskan makananmu, juga minumanmu belum tersentuh sedikit pun..” aku tersenyum lalu meneguk minumanku.
“annyeong..^^”
“Hyerin-ah!” aku tidak mengubris panggilan Joon Myun opa.
“mianhae menunggu lama.. kajja..^^” aku dan Kyungmi pun langsung menaiki mobil pribadi Kyungmi.
“wae gurae? Kau sudah bertemu Suho oppa?” aku mengerutkan dahiku.
“Suho oppa?”
“Kim Joon Myun…”
“oh.. ne, mengapa kau memanggilnya Suho? Kau sudah mengenalnya?” Kyungmi tersenyum lalu mengangguk, aku hanya mendengus.
“Eotte? Suho oppa menyenangkan bukan?” aku tersenyum, Kyungmi menyenggol lenganku.
“ck.. sudah mulai suka rupanya..kk..”
“isssh.. ani..”
“kau selalu mengelak..lalu, kita akan kemana?” aku berpikir.
“sungai han?”
“isssh, orang pasti mengira kita sepasang kekasih..” aku menjitak kepalanya.
“pabo! Aku hanya ingin merasakan udara disana..”
“udara sama saja..”
“ck.. terserah, yang penting sekarang kita kesana!”
“ne..ne.. ahjussi.. antarkan kami ke sungai han ne?”
“ne nona..” sesampainya di sungai han aku duduk di sebuah bangku panjang disana, menghirup udara sebanyak-banyaknya.
“suruh supirmu pulang.. kita akan menaiki bus pulang nanti.” Sahutku.
“ne? naik bus? Andwae…” aku mendelik.
“isssh.. ne..ne..arraseo nona Kim!” aku terkekeh, Kyungmi pun menyuruh supirnya untuk pulang.
“Kyungmi-ah…apa Taemin juga Hyerim benar-benar akan bertunangan?”
“ne? entah, aku tidak rela Taemin dengannya..” aku menoleh menaikkan sebelah alisku.
“wae?”
“ani… kau lebih cocok dengan Taemin..aku akan rela bila Taemin denganmu..” aku mendesis.
“wae? Benar bukan? Kau saja menyukai Taemin..” mataku membulat.
 “isshh..” aku menatap Kyungmi yang tengah memandang sungai han.
“mungkin ini akan menjadi rahasia kita ne?” Kyungmi menatapku dengan senyumannya.
“aku bisa membaca pikiran..suasana juga perasaan seseorang..” aku membulatkan mataku.
“ne?!”
“tidak perlu sekaget itu Hyerin-ah…”
“isssh.. berarti kau pernah membaca pikiranku?” tanyaku hati-hati.
“selalu…” aku menjitak kepalanya.
“appo..=,= isssh.. Hyerin-ah… aku selalu membaca pikiran Taemin juga Hyerim..”
“oh.. geurae? Apa yang kau baca?” menarik..
“kau mulai tertarik rupanya..” aku mendengus.
“arraseo.. entah, pikiran Taemin seakan tertutup. Sedangkan Hyerim, sungguh penuh akan keinginannya untuk memiliki namja itu..” namja itu.. aku sudah tahu…
“Hyerim.. akan melakukan apa saja meskipun harus menyakiti orang terdekatnya sekalipun untuk mendapatkan apa yang ia inginkan..” aku sedikit bergidik mendengarnya.
“menakutkan pasti.. sangat.. maka dari itu aku membencinya..” aku menoleh kearah Kyungmi.
“aku sempat menyukai Taemin..saat itu aku belum mengetahui bahwa Hyerim adalah calon tunangannya..” aku mendengar dengan seksama.
“aku dan Hyerim..sangat dekat, lebih dari kedekatanmu denganku saat ini..” aku terkejut..jinca??
“semua masalahku yang sangat sepele pun aku bagi dengannya.. sampai pada saat ia mengancamku untuk tidak mendekati tunangannya..”
“saat itu aku sudah mulai membencinya..maka dari itu, aku sangat takut bila kau harus terlibat dengan yeoja sepertinya Hyerin-ah..” aku terdiam.
“gomawo Kyungmi-ah…”

( Taemin P.O.V )
“oppa.. kami duluan ne..^^”
“ne.. ^^”
“annyeong..” sahutku juga Hyerim serempak, Hyerim berjalan di sampingku.
“Taemin-ah..”
“umm..”
“ini seperti mimpi.. kau mengajakku jalan-jalan..” aku tersenyum datar.. Hyerin.. bagaimana dengannya?
“Taemin-ah..”
“umm..”
“Hyerin dan Suho oppa terlihat sangat cocok bukan?^^” aku menggertakkan gigiku, tahan emosimu Lee Taemin.
“sejak kapan mereka saling mengenal?” tanyaku membuka mulut.
“entah.. yang pasti Hyerin pun terlihat sangat senang tadi..” aku tersenyum datar.
“kau akan langsung pulang?” tanyaku, Hyerim mengangguk.
“pulanglah duluan..” Hyerim menatapku.
“mianhae..” Hyerim tersenyum manis.
“gwenchana, ^^ aku akan naik bus disini..” aku mengangguk. Bus pun datang, Hyerim masuk dan melambaikan tangannya, aku hanya tersenyum.
‘drrrt…drrrrtt..’
“yeoboseyo…”
‘Ya! Taemin-ah! Eodiga?’ aku menjauhkan ponselku.
“wae? Aku di dekat sungai han..” jawabku.
‘bersama Hyerim?’
“Hyerim baru saja pulang..menaiki bus..”
‘kau tak mengantarnya pulang?’
“ani..”
‘iisssh.. neo jinca.. ‘
“wae hyung? Lagipula Hyerim bukanlah anak TK lagi, ia tak mungkin tersesat...”
‘tapi dia penakut pabo!’ aku mengerutkan dahiku.
“jinca?” tanyaku.
‘isssh!’
‘bip…’ ck.. dasar… aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling, banyak sekali orang yang menikmati suasana sore hari di sini.
“Hyerin?” aku mengerutkan dahiku ketika mataku menangkap 2 sosok yeoja yang berada di sebrang sungai han. Senyum mengembang di sudut bibirku melihatnya tertawa bersama Kyungmi.

( Hyerin P.O.V )
“Hyerin-ah.. aku akan kembali..^^” aku menaikan sebelah alisku.
“ya.. mau kemana kau?” tanyaku ketika Kyungmi bangkit dari posisi duduknya.
“tunggulah! Ne?” aku mengendus, aku mengambil beberapa kerikil lalu melemparkannya. Mataku terbelalak menangkap sosok namja yang tengah duduk di sebrang sungai han. Ia melambaikan tangannya, aku bisa melihat dengan jelas ia tersenyum. Ck.. aku memutar bola mataku.
“Jeongmal pabo namja!!!” teriakku lalu melempar kerikil lainnya.
‘drrrrtt…drrrtt..’
‘Hyerin-ah! Mianhae! Aku di jemput supirku! Eotteokhae? Tidak apa bila kau pulang sendiri?’
aku mendecak kesal membaca pesannya.
“ne? oh arraseo Park Kyungmi..”
‘bip..’ ck.. sungguh menyebalkan.. aku bangkit dari sana.

( Author P.O.V )
“Ya! Kim Hyerin!” Hyerin menoleh ke belakang, terlihat Taemin yang kini berada di jembatan sungai han berlari kearahnya.
“mwo?!” Hyerin mengerjapkan matanya, Taemin berhenti tidak jauh di depannya, berusaha mengatur nafasnya setelah berlari.
“annyeong..^^”
“cih..”
‘sudah kehabisan napas seperti itu ia masih bisa tersenyum?’ tanya Hyerin dalam hati.
“aku lihat tadi kau bersama Kyungmi..Kyungmi, eodiga?” Hyerin melirik Taemin yang kini sudah berjalan di sampingnya.
“molla..” jawab Hyerin malas, Taemin tersenyum tiba-tiba membuat Hyerin sedikit bergidik. Sedangkan sepasang mata tengah mengawasi mereka.
“kkk.. mianhae Hyerin-ah..^^” sahut Kyungmi yang ternyata bersembunyi saat itu.
“umm.. Hyerin-ah.. kau dan Suho hyung..akan bertunangan?”
“seperti yang kau lihat.” Hyerin memainkan ponselnya, Taemin mengembungkan pipinya.
“oh Taemin.. Suho oppa sangat tampan bukan?” Hyerin memperlihatkan poto selcanya bersama Suho pada Taemin.
“umm..” gumam Taemin, Hyerin mendengus kesal.
“kau menyukainya?” tanya Taemin pelan.
“tentu.. dia sangat baik juga perhatian, ck.. aku kira ia seusia denganku, ternyata lebih tua..” Taemin mengedarkan pandangannya ke sekeliling, menghela nafasnya.
“oh geuraeyo? Baguslah..” sahut Taemin, Hyerin melirik Taemin yang hanya diam.
“bagaimana denganmu? Kau sudah bisa menerimanya?” tanya Hyerin, Taemin tidak menjawab.
“aku tak pernah bisa menerimanya.” Hyerin terkejut mendengar perkataan Taemin, ia menoleh.
“mwo?” Hyerin terkejut, Taemin menatapnya.
“kau tak menyadarinya Kim Hyerin?” tanya Taemin, saat itu mereka tengah berdiri di sisi jalan.
“aku sadar… karena kami kembar.. kau seenaknya saja menganggapku Hyerim bukan?” Taemin mengerutkan dahinya.
“pufft..” Taemin menahan tawanya.
“wae?” Hyerin mendengus sebal.
“ani…^^”
“isssh…”
To Be Continued..
TBC??? Wakakakak.. haaah, cerita yang terpanjang yang pernah aku publish.. =,= semoga imajinasiku ini bisa membuat semua para Taemints bangkit(?) kembali.. XD kkk..  Geureom, tunggu saja part selanjutnya ne?? :D annyeong! ^^
an � a k �� � .”
“Ya… eodiga? kantin?” Taemin menghentikan langkahku, aku berbalik.
“ne, wae? Kau mau ikut?”
“ide bagus ^^” Kyungmi kembali mematung, aku hanya berdecak kesal.
“kajja.. bukankah tadi kalian akan ke kantin?” tanya Taemin yang tertuju kearah Kyungmi yang masih terdiam.
“ooh.. ne.. kajja..” kami bertiga pun berjalan menuju kantin, bisa kurasakan tatapan membunuh dari para yeoja, isssh..
“kau mau makan apa Hyerin-ah?”
“aku kentang goreng dan vanilla..”
“aku juga sama ^^..” sahut Taemin, aku mendelik kearahnya yang hanya memasang senyumnya kearahku.
“kyaaa!!! Taemin oppa!!” iiissshh… hanya karena tersenyum menjijikan namja ini, para yeoja itu menjerit seperti itu? berlebihan…
“aku akan memesan..” Kyungmi pun beranjak memesan makanannya.
“Taemin..” aku juga Taemin menoleh, Kim Hyerim..
“boleh aku bergabung?” tanyanya, Aku hanya mengangguk, kulirik Taemin yang kini memalingkan wajahnya.
“Taemin-ah… kebetulan sekali kita satu sekolah.. ^^” isssh, Kyungmi-ah.. cepatlah..
“Hyerin-ah!” aku mendongak, Kyung Soo!
“aah, waeyo?”
“kau tidak bersama Kyungmi?” aku tersenyum.
“aku bersamanya, tunggulah disini.. dia sedang memesan makanan..” Kyung Soo mengangguk-angguk lalu duduk tepat di sampingku, bisa kulihat tatapan mematikan dari para yeoja itu.
“nugu? Err.. kalian mirip..” sahut Kyung Soo terkejut melihat Hyerim, Hyerim hanya diam tidak mengubris pertanyaan juga pernyataan Kyung Soo.
“dia Hyerim, Kim Hyerim..adik kembarku..” sahutku, Kyung Soo mengangguk-anggukan kepalanya.
“pesanan datang!! Eh….” Kyungmi berhenti ketika melihat Hyerim, ia pun melanjutkan menaruh pesananku juga pesanan Taemin di meja, Kyungmi duduk di samping Kyung Soo.
“sejak kapan dia disini?” bisik Kyungmi, aku hanya diam.
“waaah.. kau memesan makanan yang sama dengan Hyerin eonni?” aku yang baru saja akan memasukkan kentang gorengku ke dalam mulut kini menatap Hyerim yang tersenyum dipaksakan, sedangkan Taemin? Dia belum menyentuh makanannya.
“seleraku hilang…” Taemin beranjak dari kursinya lalu pergi.
“aigooo.. ada apa dengan Taemin?” tanya Kyungmi lalu memakan makanannya.
“baiklah, makanannya untukku saja ne?” Kyung Soo mengambil makanan Taemin yang memang belum tersentuh oleh pemiliknya itu.
“isssh! Kau memalukan!” Kyungmi menjitak kepala Kyung Soo pelan.
“Taemin sudah tak memakannya.. lagipula ini bukan milikmu pabo..” aku terkekeh melihatnya.
“Hyerin-ssi..” Hyerin-ssi?? aku sedikit terkejut dengan panggilan Hyerim.
“menjauhlah dari sisi Taemin..”
“Ya! Kim Hyerim! Kau bilang apa? Menjauh dari sisi Taemin? Ck.. neo jinca! Hyerin sama sekali tidak mendekati tunanganmu itu! tanya saja pada tunanganmu itu mengapa ia selalu mengikuti Hyerin!” teriak Kyungmi membuat semua yang berada di kantin saat itu terkejut mendengar bahwa Hyerim adalah tunangan Taemin.
“oh.. Park Kyungmi, mengapa kau yang terbawa emosi? Umm.. aku tahu karena saat itu kau pun pernah menyukai tunanganku ne? kkk.. tapi sungguh sangat disayangkan.. Taemin lebih memilih aku..” aku terkejut dengan perkataan Hyerim tadi, Kyungmi menyukai Taemin?
“neo..”  Kyungmi terlihat mengepalkan tangannya, tidak lama kemudian ia beranjak meninggalkan kantin.
“Kyungmi-ah! Isssh.. Kyung soo.. kajja..” Kyung Soo hanya mengangguk, lalu kami pun pergi mengikuti Kyungmi.
an' � e b �� � mbungkuskan kadonya?”
“hehe.. ne..ne? jebal.. ^^”
“arraseo..” aku pun pura-pura menutupkan mataku.. fffuuuuh.. mengapa sudah jam segini namun aku tak kunjung mengantuk?
Aku merasakan kasur Kyungmi bergerak, aku sedikit membuka mataku dan kembali menutupnya ketika melihat Kyungmi bangkit dari kasur, ia menyelimutiku lalu keluar dari kamar. Apa yang ia lakukan?
“Mengapa kau membawa-bawanya kemari hah?!” aku sedikit tersentak, Kyungmi? Bukankah itu suara Kyungmi?
“Jangan pernah menyamakannya dengan yeoja itu arraseo!!”
“Ya.. Kyungmi-ah.. kami tidak menyangkut pautkan tentang saudara kembar Hyerim.. kami hanya bertanya..” apa yang mereka bicarakan? sebesar itukah suara Kyungmi sampai-sampai terdengar ke telingaku? Haaah..
“pergilah sebelum aku mengusir kalian.” mwo? Mengusir?
“issssh.. ya! Park Kyungmi! Bisakah kau lihat kondisi saat ini?! Kau ingin ada perang dingin besok pagi?!” aku menutup telingaku, isssh.. apa aku harus keluar?
‘cklek…’ akhirnya aku keluar dari kamar Kyungmi, berjalan perlahan. Benar saja.. sedang terjadi adu mulut antara Kyungmi juga namja tinggi itu, sedangkan namja yang satunya lagi? Dia hanya duduk terdiam. Aku mengintip mereka, mendengar apa yang mereka bicarakan.
“kau tak lihat kalung bintangnya?!” kalung bintang?
“itu hanya kebetulan saja..” Kyungmi terlihat seperti enggan membicarakannya.
“kita bisa tanyakan pada chingumu itu darimana ia mendapatkannya.”
“ani! Ada hak apa oppa bertanya urusan pribadinya?!” aku menghela nafas.. ada apa dengan mereka berdua? Lebih baik aku kembali ke kamar Kyungmi.
‘Duk!!’ omoo… aku memungut kembali sebuah batu hiasan yang tadi jatuh karena tersenggol olehku.
“Hyerin-ah..” aku menoleh, aku tertangkap? aku tersenyum kearah mereka.
“mianhae.. aku hendak ke kamar mandi tadi..” aku berjalan meninggalkan mereka.

TBC..
Bentar lagiiii!!! yeeeeeyyy... di tunggu aja yaaa next partnyaa.. gomawo yang udh mau baca ^^

0 komentar:

Posting Komentar