Jumat, 31 Agustus 2012

Star Part 2

STAR
Main Cast           :
-          Lee Taemin
-          Kim Hyerim
-          Kim Hyerin
Other Cast          :
You will find it ^^
Genre                    :
Romance(?), think of it ok! ^^
Length                  :
Sequel ^^


PART 2
Part sebelumnya :
“ani! Ada hak apa oppa bertanya urusan pribadinya?!” aku menghela nafas.. ada apa dengan mereka berdua? Lebih baik aku kembali ke kamar Kyungmi.
‘Duk!!’ omoo… aku memungut kembali sebuah batu hiasan yang tadi jatuh karena tersenggol olehku.
“Hyerin-ah..” aku menoleh, aku tertangkap? Ck.. aku tersenyum kearah mereka.
“mianhae.. aku hendak ke kamar mandi tadi..” aku berjalan meninggalkan mereka.
( Author P.O.V )
Hyerin mengenakan gaun putih selutut dengan rambut panjangnya yang diuraikan.
“sesudah memberikan kado kita akan segera pulang bukan?” tanya Hyerin pada Kyungmi.
“ne arraseo.. ^^ umm..mianhae Hyerin-ah..” Hyerin merasa kakinya sangat sakit karena ia dipaksa memakai high heels oleh Kyungmi.
“Kyungmi-ah.. aku ingin ke toilet..”
“ne? ummm.. kau jalan lurus kesana, di belokan kiri kau akan bertemu dengan toilet ^^ aku tunggu disini ne?” Hyerin mengangguk lalu ia berjalan menembus para tamu undangan.
“haaaaah… sungguh.. isssh… kakiku… akh!” Hyerin meringis ketika ia menekan mata kakinya.
“ck… apa orang kaya memang selalu memakai sandal terkutuk seperti ini? Isssh..” Hyerin menggerutu kesal, ia kembali memakai high heelsnya lalu keluar dari toilet.
“Hyerim! Aigoo.. ada apa dengan bajumu? Kenapa kau menggantinya?” belum saja menjawab, seorang ahjumma yang memanggil Hyerin tadi langsung menarik lengan Hyerin menuju ruang rias.
“rias dia dengan cantik!” suruh ahjumma tadi pada perias, lalu ia pun keluar dari ruangan.
“mianhae eonni, sepertinya ahjumma tadi salah orang..” sahut Hyerin mengelak ketika 2 orang perias itu hendak meriasnya.
“ne? mianhae nona, ini perintah.”
“eh?” Hyerin yang tidak tahu apa-apa pun tidak bisa menghentikan 2 yeoja yang saat ini sudah merias wajahnya.
“pakailah..” sahut yeoja yang sudah merias Hyerin menyodorkan sebuah gaun panjang berwarna pink kearah Hyerin.
“mari saya bantu..” sahut yeoja lain.

( Taemin P.O.V )
“Taemin eomma.. Hyerim tidak bisa datang, dia sudah mengabariku tadi.” Sahut Minho hyung, aku bernafas lega.
“oh geurae? Wae? Baiklah kita langsung saja ke acara selanjutnya.”
“dipersilahkan bagi nona Hyerim untuk memberikan kado kepada tuan muda.” Aku, Minho hyung juga eomma sedikit terkejut mendengar suara Kim ahjussi, pembawa acara ulang tahunku ini.
“Minho-ah.. kau bilang Hyerim tidak bisa datang?” tanya eomma.
“ta..tapi benar Taemin eomma.. aku bisa memperlihatkan smsnya..” aku terkejut ketika melihat Hyerim menaiki panggung dengan gaun panjang berwarna merah muda.
“silahkan serahkan kadonya nona muda Kim Hyerim.” Aku menatap Hyerim yang tidak kunjung menatapku, jinca? Biasanya dialah yang selalu duluan menatapku! Issssh.. apa dia sakit?
“apa ada kata-kata yang ingin disampaikan? Baiklah..” Kim ahjussi memberikan mic kepada Hyerim.
“umm..” aku mengerutkan dahiku, Hyerim menatap kearah tamu? Aku mengikuti arah pandangannya. Mwo? Kyungmi? Aku kembali menatap yeoja di hadapanku ini, ia menoleh kearahku. Jelas dia bukan Hyerim, mengapa aku bisa tahu? Karena yeoja di depanku terlihat biasa saja ketika menatap kedalam mataku..sedangkan Hyerim bila aku sudah membalas tatapannya ia pasti langsung menundukkan kepalanya..
“mianhae, selamat ulang tahun Lee Taemin.. semoga di hari kelahiranmu ini kau bisa mendapatkan kebahagiaan yang belum pernah kau dapatkan sebelumnya.” Aku sedikit tertegun, ia mengatakan itu? aku benar-benar yakin dia bukan Hyerim.
“woaaah.. sungguh kata-kata yang indah.” Aku menaikkan sudut bibirku, aku melangkah mendekat, memiringkan kepalaku.
*Chu
Katakan aku gila karena mencium pipinya di keramaian seperti ini, bisa terlihat wajah terkejut yeoja dihadapanku ini. Kkk..
*prokprokk!!!
Suara tepuk tangan juga sorakan para tamu terdengar sangat riuh, terbesit rona merah di pipi putih yeoja dihadapanku. Siapa sebenarnya yeoja ini?
“waaaah… sungguh mengejutkan!” aku bisa melihat raut wajah terkejut eomma juga Minho hyung di bawah panggung.

( Author P.O.V )
Tanpa sepengetahuan para tamu undangan, seorang yeoja memakai jas merah tengah memegang dadanya yang terasa sesak setelah melihat tunangannya yang mengecup pipi yeoja lain yang memiliki wajah yang sama dengannya.
“nugu…”gumam yeoja itu, air mata yang membendung di pelupuk matanya jatuh begitu saja.
Minho, mengedarkan pandangannya keseliling ruangan dan terkejut ketika mendapati seorang yeoja berjas merah dengan rambut yang diikat keatas tengah mematung memegangi dadanya dengan tangan kirinya.
“Hyerim..” Minho berlari menembus para tamu undangan ketika dilihatnya yeoja itu berlari meninggalkan ruangan.
“Hyerim! Kim Hyerim!” Minho meneriaki nama yeoja itu yang saat ini sudah keluar dari pintu gerbang.
“tuan muda.. bukankah nona Kim sedang menemani Tuan muda Lee di dalam?” tanya seorang penjaga gerbang.
“ani.. aku akan kembali.” Minho menaiki motornya mengejar yeoja yang bernama Hyerim tadi.
Sedangkan di pesta ulang tahun, Hyerin hanya terdiam berdoa agar Kyungmi membantunya keluar dari pesta itu.
“aigooo, mimpi apa eomma semalam? Eomma tidak sedang bermimpi bukan? Kau harus selalu seperti itu Taemin-ah…” sahut Nyonya Lee bangga.
“eomma tidak bermimpi..” sahut Taemin yang merasakan hatinya sedikit berdebar saat itu.
“aigoo aigoo.. Hyerim-ah.. tinggal menunggu 1 tahun lagi ne?” Hyerin menelan ludahnya.
‘ani! Isssh… aku bukan Hyerim..’ teriak Hyerin dalam hati.
“eomma.. kami akan kembali..” sahut Taemin.
“oh arraseo.. tidak apa berlama-lama juga..^^” Taemin menarik lengan Hyerin pelan menuju belakang panggung.
“eodiga?” tanya Hyerin namun Taemin tidak mengubrisnya, mereka berjalan menuju taman belakang rumah.
“chakkaman…” Hyerin sedikit meringis ketika kakinya terasa ngilu, Taemin masih terus menarik lengan Hyerin menuju sebuah bangku panjang.
“Ya!” Hyerin menghempaskan lengannya sehingga terlepas dari tangan Taemin, Taemin menatapnya aneh.
“katakan siapa kau sebenarnya?” tanya Taemin dengan tangan dilipat di depan dada, Hyerin masih mengatur nafasnya yang tidak beraturan.
“entah mimpi apa aku semalam sampai-sampai aku bisa terjebak dan dikira Kim Hyerim oleh keluarga aneh ini.” Sahut Hyerin kesal, Taemin memiringkan kepalanya.
“keluarga aneh? Ck.. kau bisa saja di tahan bila omonganmu di dengar orang lain..” Hyerin mendengus sebal.
“dimana Hyerim?” Hyerin mendelik kearah Taemin.
“wae?” tanya Taemin.
“ani, oh mianhae tuan muda.. aku tidak tahu menahu soal tunanganmu itu.” jawab Hyerin dengan senyum dipaksakan, Taemin berjalan mendekat kearah Hyerin.
“sejak kapan kau mengganti kalungmu?” Taemin berdiri tepat di hadapan Hyerin, tangannya terulur menyentuh kalung yang bergantung di leher Hyerin.
“tahu apa kau tentang kalungku?”
“jadi kau benar-benar bukan Kim Hyerim?” tanya Taemin meyakinkan.
“ck.. terserah kau.”
“nugu oppa..hiks..” sebuah suara membuyarkan pikiran Taemin juga Hyerin, Taemin menoleh kearah Hyerin lalu menempatkan telunjuknya di depan bibirnya sendiri.
“nan molla..uljima Hyerim-ah..” Hyerin juga Taemin terdiam ketika melihat seorang namja tinggi tengah memeluk seorang berjas di balik pagar.
“yeoja itu..Hyerim?” gumam Hyerin namun masih terdengar jelas oleh Taemin yang berada di sampingnya. Hyerin menyipitkan matanya ketika yeoja yang bernama Hyerim itu melepas pelukannya, terlihat jelas sebuah kalung yang memiliki bentuk yang sama dengan kalungnya namun hanya warna yang membedakannya.
“Hyerin-ah!” suara seseorang mengejutkan Hyerin juga Taemin, begitupula juga Hyeorim dan namja tinggi itu menoleh kearah halaman belakang rumah keluarga Lee.
“sssstt!!!” sahut Hyerin dan Taemin bersamaan, Kyungmi terlihat terkejut dibuatnya.
“Taemin-ah?” Taemin, Kyungmi juga Hyerin menoleh kearah Hyerim juga Minho , namja tinggi itu.
“maaf mengganggu kalian, silahkan lanjutkan..” sahut Hyerin ketika membaca raut wajah tidak suka dari Hyerim, Hyerin berbalik namun Taemin menahannya.
“kau akan meninggalkanku? Ck.. ikut aku..” Taemin menggenggam tangan Hyerin lalu pergi membuat Minho,Hyerim juga Kyungmi terkejut saat itu juga.
“Taemin-ah! Hyerim-ah! Aigooo.. cepatlah! Penutupan sudah akan dimulai!” Hyerin juga Taemin saling pandang satu sama lain. Taemin mendekatkan wajahnya.
“tidak ada salahnya bukan berakting sebentar?” Hyerin yang mendengar bisikan Taemin mendelik kesal, Taemin menarik lengan Hyerin.
“Ya! Kakiku!” Hyerin meringis ketika ia merasakan kakinya kembali berdenyut.
“isssh.. kau tak bisa memakai high heels?” Taemin memeriksa kaki Hyerin.
“aigooo… waeyo Taemin-ah?” Nyonya Lee berjalan kearah mereka.
“omooo.. gantilah dengan sepatu biasa! Kajja..” setelah mengganti sepatu pun Hyerin dan Taemin kembali menaiki panggung.
“pasangan kita kali ini akan menyampai beberapa kata penutupan..” Taemin mengambil microphonenya.
“selamat malam hadirin sekalian, terimakasih atas kehadiran kalian di acara ulang tahunku ini.. umm.. aku sungguh bahagia mala mini, jeongmal haengbokhae..^^”
Terdengar suara tepukan meriah dari para tamu undangan.
“aigooo…tuan muda Lee memang terlihat sangat gembira ne?” tanya Kim ahjussi, Taemin tersenyum.
“bagaimana bisa kau bahagia bila yeoja yang di sampingmu bukanlah tunanganmu Taemin-ah?” suara lantang yang berasal dari luar ruangan mengalihkan semua perhatian tamu undangan.
“apa maksudmu Minho?” tanya Nyonya Lee ketika mengetahui Minholah yang berbicara lantang tadi, Minho menarik lengan Hyerim keluar.
“Hyerim? Ada 2?” tanya nyonya Lee.
“Taemin eomma… yeoja di sampingku ini adalah Hyerim yang asli..” Nyonya Lee terlihat terkejut, ia menoleh kearah Hyerin lalu berjalan mendekatinya.
“Benarkah?” seorang wanita paruh baya lain berjalan menaiki panggung.
“Hyerin… Kim Hyerin, benarkah kau kembali?”
“Nyonya Kim..” sahut Nyonya Lee, wanita paruh baya itu Nyonya Kim menyentuh wajah Hyerin.
“Hyerin.. mianhae..” tiba-tiba Nyonya Kim memeluk Hyerin yang hanya terdiam, semua orang pun hanya terdiam menonton apa yang sebenarnya terjadi.
“mianhae.. nuguseyo?” sahut Hyerin, Nyonya Kim melepas pelukannya.
“akhirnya kau kembali nak.. aku eommamu..” seperti tertusuk beribu pedang, mata Hyerin memanas.

( Hyerin P.O.V )
“akhirnya kau kembali nak.. aku ibumu..” aku terdiam, ingin sekali aku memeluk yeoja paruh baya di hadapanku ini yang ternyata ibuku, entah tubuhku tak bisa bergerak.
“eomma merindukanmu Hyerin-ah..” aku mengelak ketika Nyonya Kim hendak memelukku, aku tahu kini air mata sudah membasahi wajahku.
“kenapa kau meninggalkanku? Wae?!” aku menahan tangisku.
“mianhae..saat itu eomma..” eomma.. ya.. eommaku ada di rumah.. aku langsung berlari keluar. Aku menubruk bahu Hyerim, apa ia kembaranku? Itu bukan urusanku, aku berlari keluar dari kediaman kaluarga Lee.
“Hyerin!” isssh.. untuk apa namja itu mengikuti, akh! Aku lupa bahwa sekarang aku mengenakan gaun panjang! Isssh..
“Ya! Kim Hyerin!” aku menghiraukan panggilannya.
“Ya!”
‘GREB!’
“hiks…hiks..” pabo.. pabo yeoja.. berhenti menangis!
“menangislah, mengapa kau kabur huh?” aku berusaha melepas pelukan Taemin.
“Ya! Isssh..diamlah..” Taemin mengelus punggungku, ya.. eomma selalu mengelus punggungku bila aku menangis. 1 menit.. 2 menit.. akhirnya isakan itu berhenti juga.. aku melepaskan pelukanku.
“kembalilah, bicaralah baik-baik dengan Nyonya Kim..” aku menatap Taemin lalu mendengus kesal.
“apa kau keberatan bila aku memintamu mengantarkan aku ke rumahku?” Taemin sedikit terkejut dengan permintaanku.
“aku akan mengantarmu nanti..” Taemin menarikku, namun aku menahannya.
“mereka.. para tamu undanganmu..”
“arraseo… aku akan menyuruh mereka semua bubar..” aku menatap Taemin.
“isssh.. ne!” Taemin mengambil ponselnya.
“eomma.. bisakah para tamu undangan bubarkan saja? Bukankah pestanya sudah selesai? Ne.. ummm.. aku tengah membujuknya.. ne arraseo aku akan menjaganya..”
‘bip..’ aku menatap Taemin yang juga menatapku.
“wae?” aku berdecak kesal.
“kau.. berapa umurmu?” tanyaku, yaaa.. aku sudah tahu berapa umurnya sebenarnya..
“isssh kau tak melihat bolu ulang tahunku?” aku menggeleng, ia berdecak, kyeopta..
“aku lahir tahun 1993..”
“aku tidak menanyakan tahun kelahiranmu..” sahutku, Taemin mendelik kearahku, sedangkan aku hanya mengulum senyumku yang mungkin akan meledak kapan saja.
“kajja.. mereka sudah pulang..” Taemin menarik tanganku.
“jinca?” tanyaku, ia mengangguk. Kami pun berjalan menuju rumah Taemin. Aigoo.. aku berlari cukup jauh, mengapa aku tak merasakan sakit di kakiku ketika berlari tadi? Ckck…
“Hyerin-ah!” Nyonya Kim langsung memelukku, tanganku bergerak membalas pelukannya, senyuman tersungging di sudut bibirku.
“mianhae..” sahutku, aku bisa merasakan Nyonya Kim menggelengkan kepalanya.
“akulah yang harus meminta maaf, aku bukanlah ibu yang baik untukmu.. kau pasti sudah beranggapan aku sangat jahat Hyerin-ah…” aku melepas pelukan Nyonya Kim.
“ne, kau adalah ibu terjahat di dunia..” sahutku, air mata membasahi pipi Nyonya Kim. Jariku bergerak menghapus air mata Nyonya Kim, aku tersenyum.
“Yang mampu membuatku terus mencari dimana dirimu berada..” Nyonya Kim ani.. eomma memelukku erat.
After 30 minutes…
“menginaplah disini Nyonya Kim..” sahut eomma Taemin.
“Hyerin-ah.. kau, pulang ke rumah ne?” aku tersenyum.
“mianhae eomma.. eomma yang selalu mengurusku selama ini pasti sudah sangat khawatir menungguku dirumah..” jawabku jujur, terlihat gurat kesedihan di wajah eomma.
“jinca? Eomma harus berterima kasih pada eommamu itu..^^ haruskah kita kesana?” aku menggeleng pelan.
“ani, aku akan pulang sendiri sekarang, eomma istirahatlah.. besok atau kapan-kapan eomma boleh ke rumah. ”
“andwae.. eomma tak ingin kehilanganmu lagi..”
“ani.. aku tidak akan kemana-mana.. aku hanya akan pulang ke rumahku eomma..”
“Taemin eomma, Taemin appa gomawo.. err.. mianhae merepotkan..” sahutku lalu membungkukkan badanku kearah Nyonya dan Tuan besar Lee.
“oh kau akan pulang sekarang?” tanya Nyonya Lee.
“ne..” jawabku.
“Hyerin-ah.. menginaplah di rumahku..” rengek Kyungmi di sampingku, aku berdecak.
“andwae..aku tidak ingin merepotkanmu Kyungmi-ah..” Kyungmi mengerucutkan bibirnya.
“ah baiklah.. Taemin.. antarkan Hyerin ne?” sahut Nyonya Lee.
“err.. mengapa tak Minho oppa saja yang mengantarkannya?” kami semua menoleh kearah Hyerim.
“aah.. Hyerin-ah.. kau pasti sudah menyadari sejak awal bahwa Hyerim itu memang kembaranmu bukan?” tanya eomma, aku hanya mengangguk.
“baguslah.. ^^ umm.. wae Hyerim-ah? Aah.. kau cemburu pada tunanganmu? Kkk..” aku melihat raut wajah Taemin yang datar sedangkan Hyerim menundukkan kepalanya malu. Apa benar mereka sudah bertunangan?
“ah ani eomma..”
“kajja Hyerin..” Taemin beranjak dari sofa lalu berjalan kearahku.
“eomma, aku akan mengantar Hyerin..” Taemin menarik tanganku.
“annyeong!” sahutku, karena Taemin menarik tanganku dan melangkah cepat keluar rumah.
“Ya.. bisakah kau pelan sedikit? Kau tidak lihat aku memakai gaun menyebalkan ini?!” kami berhenti, Taemin merogoh kunci motor di sakunya lalu ia menaiki motor besarnya.
“kita akan menaiki ini?” tanyaku, Taemin mendelik.
“cepatlah..” Taemin memberiku helm putih.
“huh, arraseo tuan muda Lee..” aku pun duduk menyamping, tanpa aba-aba Taemin langsung melajukan motornya, aku pun melingkarkan tanganku di pingganggnya. Aku memejamkan mataku, karena memang belum pernah ada namja yang memboncengku seperti ini.. >///<
“dimana rumahmu?!” teriak Taemin, aku membuka mataku.
“belok ke gang di depan sana! Rumah ke 4 di sebelah kananmu itu rumahku!” jawabku.
“sudah sampai..” aku mengerjapkan mataku, benar saja kami sudah sampai.. fiuuuh.. aku turun dari motornya lalu membuka helmku.
“isssh!! Bisakah kau mengendarai motor tidak seperti tadi?!” sahutku kesal. Taemin terkekeh, ia turun dari motornya mengambil helm di tanganku.
“mianhae..” aku terdiam, Taemin merapihkan rambutku dengan tangan kanannya.
“masuklah..” aku mengerjapkan mataku menatapnya.
“kau tidak akan masuk dulu?” tanyaku, Taemin memutar bola matanya.
“Hyerin-ah?” aku dan Taemin menoleh, eomma!
“eomma..” eomma berjalan mendekat lalu menarikku ke belakangnya.
“siapa namja ini? Kau.. mengapa berpakaian seperti ini Hyerin-ah?” eomma mengecek pakaianku.
“eomma.. aku baik-baik saja, mianhae mengkhawatirkanmu.. err, ini Taemin.. lebih baik kita bicarakan di dalam eomma..” sahutku.
“oh arra.. kajja..”
“eomma..” sahutku, eomma menoleh kearahku.
“bagaimana dengan Taemin? Eomma membiarkannya di luar?” tanyaku, eomma melirik Taemin sebentar.
“oh ne, ajak namja itu juga masuk.” Eomma masuk ke dalam duluan, aku terkikik lalu menoleh menatap Taemin.
“eommamu sangat menyayangimu, maka dari itu ia terkejut dan sedikit tidak suka ketika melihatmu bersama namja..” sahut Taemin mengembungkan pipinya.
“ne, kajja..” aku menarik tangan Taemin masuk.
At Hyerin’s house…
“ne?” eomma terlihat terkejut mendengar penjelasanku, aku mengangguk.
“kau akan pindah?” aku terdiam lalu menoleh kearah Taemin yang sedang menatapku.
“eomma..”
“eomma sudah tahu hari ini akan datang..pergilah kalau begitu..” aku menggigit bibir bawahku.
“aku akan tinggal..” eomma menatapku, aku menengadahkan kepalaku.
“aku tidak akan meninggalkan eomma yang selama ini mengurusku.. bila Nyonya Kim memaksa, maka aku akan membawa eomma serta.” Sahutku.
“Hyerin-ah..”
“eomma.. apa eomma masih meragukanku? Eomma hanya menganggapku anak orang lain sehingga eomma dengan mudah mengatakan aku boleh pergi dari sisi eomma?” aku menahan tangisku pecah, andwae..
“bukan begitu Hyerin-ah..” aku berdiri dari dudukku.
“Hyerin-ah!” aku berlari ke kamarku lalu menguncinya.
“jeongmal…hiks..”

1 weeks later….
“Hyerin-ah..” aku menoleh mendapati Kyungmi berdiri di depan bangkuku.
“Ya.. Kyungmi.. kau harus ikut rapat!” aku menoleh, Kyung Soo datang menghampiri kami.
“isssh.. Do Kyung Soo, bukankah hanya ketua kelas saja yang mengikuti rapat?” tanya Kyungmi.
“ani! Wakil ketua juga ikut!” Kyung Soo menarik lengan Kyungmi, kkk.. mereka seperti anak kecil.
“Ya! Isssh..Hyerin-ah pulang sekolah aku akan kerumahmu ne?!”
“ne!”
“seonsaengnim datang!” aku terkejut, mwo?? Seosaengnim?? Bagaimana dengan Kyung Soo dan Kyungmi?!
“annyeonghaseyo seonsaengnim!” aku terbelalak ketika seonsaengnim membawa seorang namja masuk ke kelas ini.
“kalian kedatangan murid baru disini ^^”
“annyeonghaseyo.. Lee Taemin imnida, mannaseo bangapseumnida.”
“Kyaaaa!!!kyaaa!!” aku terperangah, dia pindah sekolah?!
“baiklah Taemin, kau bisa duduk di bangku depan bangku Hyerin.” Ya, bangku di depanku memang kosong.
“ne,seonsaengnim..” Taemin berjalan lalu menyimpan tasnya di bangkunya.
“baiklah, kita mulai pelajaran kita hari ini..blabla..” aku fokus memperhatikan apa yang Park seosaeng jelaskan.
“Hyerin-ah.. pinjam pulpenmu..”
“Ya! Aku memakainya pabo!” bisikku, Taemin mengendikkan bahunya.
“ck..” aku pun memakai pulpen lainnya, dasar namja menyebalkan.
Hhh… sudah seminggu aku tinggal bersama keluarga Kim, eomma juga ikut denganku karena aku yang memaksanya..
Dan mengenai Hyerim, adik kembarku itu.. entahlah, aku rasa kami memang tidak terlalu akrab. Ia hanya berbicara seperlunya dan tersenyum bila di depan eomma.. apa maksudnya? Nan mollaseo…
“baiklah… kita lanjutkan pelajarannya setelah istirahat ne?”
“ne seonsaengnim…” aku terbuyar dari lamunanku, ck… sudah selesai? Cepat sekali..
“Hyerin-ah…gomawo” Taemin menaruh pulpennya di mejaku, ketika aku akan mengambil pulpen tersebut ia malah mengambilnya kembali.
“habis ini masih ada pelajaran lagi bukan? Aku pinjam sampai pulang..^^” aku berdecak kesal, mengapa ia tak beli di koperasi sekolah?!
“Hyerin-ah!! Ooo.. Taemin??” Kyungmi datang menuju mejaku.
“oh Kyungmi, annyeong.” Sapa Taemin dengan wajah datar, tadi dia tersenyum mengapa cepat sekali wajahnya berubah?
“Hyerin-ah… Hyerim juga bersekolah disini…”
“ne?” aku menaikkan sebelah alisku melihat tampang terkejut Taemin.
“ya.. wae? Bukankah kalian pindah bersama-sama?”
“pindah bersama-sama?” tanyaku.
“ne.. Taemin dan Hyerim berada di sekolah yang sama.” Sahut Kyungmi.
“ani, aku tak mengetahui kalau dia pun pindah.” Jawab Taemin lalu kembali membalikkan badannya.
“Hyerim selalu begitu, ia pasti pindah karena tunangannya pindah.. isssh..” sahut Kyungmi.
“Taemin oppa!!”
“Kyaaaaa!!!kyaaa!!” terdengar jeritan yeoja-yeoja dari luar.
“aigooo.. kau sudah tenar rupanya..” celetukku.
“tentu saja..aku memang namja terpopuler di dunia Hyerin-ah ^^..” Kyungmi terlihat terkejut mendengar perkataan Taemin sedangkan aku? Aku hanya memutar bola mataku.
“apa aku tak salah lihat? Namja itu tersenyum kearahmu?” bisik Kyungmi, aku mengendikkan bahuku.
“kajja kita ke kantin..”
“Ya… eodiga? kantin?” Taemin menghentikan langkahku, aku berbalik.
“ne, wae? Kau mau ikut?”
“ide bagus ^^” Kyungmi kembali mematung, aku hanya berdecak kesal.
“kajja.. bukankah tadi kalian akan ke kantin?” tanya Taemin yang tertuju kearah Kyungmi yang masih terdiam.
“ooh.. ne.. kajja..” kami bertiga pun berjalan menuju kantin, bisa kurasakan tatapan membunuh dari para yeoja, isssh..
“kau mau makan apa Hyerin-ah?”
“aku kentang goreng dan vanilla..”
“aku juga sama ^^..” sahut Taemin, aku mendelik kearahnya yang hanya memasang senyumnya kearahku.
“kyaaa!!! Taemin oppa!!” iiissshh… hanya karena tersenyum menjijikan namja ini, para yeoja itu menjerit seperti itu? berlebihan…
“aku akan memesan..” Kyungmi pun beranjak memesan makanannya.
“Taemin..” aku juga Taemin menoleh, Kim Hyerim..
“boleh aku bergabung?” tanyanya, Aku hanya mengangguk, kulirik Taemin yang kini memalingkan wajahnya.
“Taemin-ah… kebetulan sekali kita satu sekolah.. ^^” isssh, Kyungmi-ah.. cepatlah..
“Hyerin-ah!” aku mendongak, Kyung Soo!
“aah, waeyo?”
“kau tidak bersama Kyungmi?” aku tersenyum.
“aku bersamanya, tunggulah disini.. dia sedang memesan makanan..” Kyung Soo mengangguk-angguk lalu duduk tepat di sampingku, bisa kulihat tatapan mematikan dari para yeoja itu.
“nugu? Err.. kalian mirip..” sahut Kyung Soo terkejut melihat Hyerim, Hyerim hanya diam tidak mengubris pertanyaan juga pernyataan Kyung Soo.
“dia Hyerim, Kim Hyerim..adik kembarku..” sahutku, Kyung Soo mengangguk-anggukan kepalanya.
“pesanan datang!! Eh….” Kyungmi berhenti ketika melihat Hyerim, ia pun melanjutkan menaruh pesananku juga pesanan Taemin di meja, Kyungmi duduk di samping Kyung Soo.
“sejak kapan dia disini?” bisik Kyungmi, aku hanya diam.
“waaah.. kau memesan makanan yang sama dengan Hyerin eonni?” aku yang baru saja akan memasukkan kentang gorengku ke dalam mulut kini menatap Hyerim yang tersenyum dipaksakan, sedangkan Taemin? Dia belum menyentuh makanannya.
“seleraku hilang…” Taemin beranjak dari kursinya lalu pergi.
“aigooo.. ada apa dengan Taemin?” tanya Kyungmi lalu memakan makanannya.
“baiklah, makanannya untukku saja ne?” Kyung Soo mengambil makanan Taemin yang memang belum tersentuh oleh pemiliknya itu.
“isssh! Kau memalukan!” Kyungmi menjitak kepala Kyung Soo pelan.
“Taemin sudah tak memakannya.. lagipula ini bukan milikmu pabo..” aku terkekeh melihatnya.
“Hyerin-ssi..” Hyerin-ssi?? aku sedikit terkejut dengan panggilan Hyerim.
“menjauhlah dari sisi Taemin..”
“Ya! Kim Hyerim! Kau bilang apa? Menjauh dari sisi Taemin? Ck.. neo jinca! Hyerin sama sekali tidak mendekati tunanganmu itu! tanya saja pada tunanganmu itu mengapa ia selalu mengikuti Hyerin!” teriak Kyungmi membuat semua yang berada di kantin saat itu terkejut mendengar bahwa Hyerim adalah tunangan Taemin.
“oh.. Park Kyungmi, mengapa kau yang terbawa emosi? Umm.. aku tahu karena saat itu kau pun pernah menyukai tunanganku ne? kkk.. tapi sungguh sangat disayangkan.. Taemin lebih memilih aku..” aku terkejut dengan perkataan Hyerim tadi, Kyungmi menyukai Taemin?
“neo..”  Kyungmi terlihat mengepalkan tangannya, tidak lama kemudian ia beranjak meninggalkan kantin.
“Kyungmi-ah! Isssh.. Kyung soo.. kajja..” Kyung Soo hanya mengangguk, lalu kami pun pergi mengikuti Kyungmi.
an' � e b �� � mbungkuskan kadonya?”
“hehe.. ne..ne? jebal.. ^^”
“arraseo..” aku pun pura-pura menutupkan mataku.. fffuuuuh.. mengapa sudah jam segini namun aku tak kunjung mengantuk?
Aku merasakan kasur Kyungmi bergerak, aku sedikit membuka mataku dan kembali menutupnya ketika melihat Kyungmi bangkit dari kasur, ia menyelimutiku lalu keluar dari kamar. Apa yang ia lakukan?
“Mengapa kau membawa-bawanya kemari hah?!” aku sedikit tersentak, Kyungmi? Bukankah itu suara Kyungmi?
“Jangan pernah menyamakannya dengan yeoja itu arraseo!!”
“Ya.. Kyungmi-ah.. kami tidak menyangkut pautkan tentang saudara kembar Hyerim.. kami hanya bertanya..” apa yang mereka bicarakan? sebesar itukah suara Kyungmi sampai-sampai terdengar ke telingaku? Haaah..
“pergilah sebelum aku mengusir kalian.” mwo? Mengusir?
“issssh.. ya! Park Kyungmi! Bisakah kau lihat kondisi saat ini?! Kau ingin ada perang dingin besok pagi?!” aku menutup telingaku, isssh.. apa aku harus keluar?
‘cklek…’ akhirnya aku keluar dari kamar Kyungmi, berjalan perlahan. Benar saja.. sedang terjadi adu mulut antara Kyungmi juga namja tinggi itu, sedangkan namja yang satunya lagi? Dia hanya duduk terdiam. Aku mengintip mereka, mendengar apa yang mereka bicarakan.
“kau tak lihat kalung bintangnya?!” kalung bintang?
“itu hanya kebetulan saja..” Kyungmi terlihat seperti enggan membicarakannya.
“kita bisa tanyakan pada chingumu itu darimana ia mendapatkannya.”
“ani! Ada hak apa oppa bertanya urusan pribadinya?!” aku menghela nafas.. ada apa dengan mereka berdua? Lebih baik aku kembali ke kamar Kyungmi.
‘Duk!!’ omoo… aku memungut kembali sebuah batu hiasan yang tadi jatuh karena tersenggol olehku.
“Hyerin-ah..” aku menoleh, aku tertangkap? aku tersenyum kearah mereka.
“mianhae.. aku hendak ke kamar mandi tadi..” aku berjalan meninggalkan mereka.

TBC...
huuuft... capek juga nih ngetik ff satu ini.. =_= tunggu aja next partnyaa.. ^^

0 komentar:

Posting Komentar